OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Jadi 4,9% di 2025

Analisis Terbaru dari OECD tentang Ekonomi Indonesia
OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Jadi 4,9% di 2025 menjadi sorotan utama dalam laporan terbaru dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Dalam laporan yang dirilis pada 18 Maret 2025, OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya 5,2% menjadi 4,9%. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi global dan domestik.
Faktor Penyebab Perlambatan Ekonomi
- Disrupsi Ekonomi Global
Melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, terutama yang tergabung dalam kelompok G20, berkontribusi pada penurunan proyeksi ini. OECD mencatat bahwa ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan yang lebih ketat memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.
- Dukungan Pertumbuhan Ekspor
Meskipun ada perlambatan, OECD meyakini bahwa pertumbuhan ekspor Indonesia akan tetap memberikan dukungan. Banyak bisnis yang beralih dari negara-negara pengekspor yang menghadapi tarif tinggi ke Indonesia, memberikan peluang baru bagi perekonomian.
- Stabilitas Inflasi dan Suku Bunga
OECD memprediksi inflasi di Indonesia akan berada di angka 1,8% pada tahun 2025. Stabilitas suku bunga acuan diharapkan dapat menjaga inflasi tetap rendah dan mendorong pertumbuhan investasi.
Dampak terhadap Pendidikan Akuntansi
Dalam konteks pendidikan akuntansi, perlambatan ini memiliki implikasi penting. Mahasiswa perlu memahami bagaimana kondisi ekonomi mempengaruhi keputusan bisnis dan keuangan. Program studi pendidikan akuntansi dapat mengintegrasikan analisis proyeksi ekonomi ini ke dalam kurikulum mereka untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan nyata di dunia kerja.
Kesimpulan
OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Jadi 4,9% di 2025 menunjukkan perlunya adaptasi dan strategi baru dalam menghadapi tantangan ekonomi. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, generasi muda dapat lebih siap untuk berkontribusi pada perekonomian nasional.