Fokus Kebijakan Moneter dan Inflasi dalam Rapat Dewan Gubernur April 2025

Bank Indonesia menegaskan komitmennya menjaga inflasi dalam sasaran 2,5±1 persen untuk tahun 2025 dan 2026. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, langkah mempertahankan BI Rate konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi tetap terkendali. Selain itu, BI juga mengoptimalkan intervensi nilai tukar rupiah melalui transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk menjaga stabilitas pasar keuangan.
Keputusan ini juga mempertimbangkan perlambatan ekonomi global akibat perang dagang dan ketidakpastian pasar internasional. Bank Indonesia akan terus memantau ruang untuk menurunkan suku bunga apabila kondisi ekonomi domestik dan global memungkinkan.
Implikasi Kebijakan BI untuk Program Studi Pendidikan Akuntansi
Bagi mahasiswa dan dosen program studi pendidikan akuntansi, hasil rapat Dewan Gubernur ini menjadi bahan penting untuk memahami hubungan antara kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi. Dampak kebijakan suku bunga terhadap nilai tukar rupiah, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi mempengaruhi laporan keuangan perusahaan dan pengambilan keputusan akuntansi.
Selain itu, pengelolaan risiko keuangan dan perencanaan pajak dalam perusahaan harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang dipengaruhi kebijakan BI. Pemahaman mendalam tentang kebijakan moneter juga membantu mahasiswa mengembangkan analisis ekonomi makro yang relevan dalam kurikulum pendidikan akuntansi.